Materi Bidang Sosial: Etika Bergaul.
Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.
Bersikap tawadhu’lah kepada orang lain dan jangan merasa lebih tinggi atau takabbur dan bersikap angkuh terhadap mereka.
Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain.
Berbicaralah kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahan-kesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
Dengarkanlah pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah-membantah dengan mereka.
Materi Bidang Pribadi
: Mengembangkan Bakat minat
Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan
ialah ada tidaknya minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan
yang dimiliki manusia, sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat
atas sesuatu.
Keberadaan minat merupakan faktor utama bagi pengembangan
bakat karena tanpa minat, bakat tidak akan berdayaguna. Artinya minat yang
tinggi akan membuat kita mampu melakukan sesuatu sekalipun kita tidak berbakat,
sebaliknya berbakat tanpa minat akan sulit mengembangkan bakat tersebut. Karena
itu, ketika kita mengenali dan memahami bakat kita, tumbuhkanlah dan
peliharalah minat kita agar bakat yang kita punya terjaga. Minat bisa
diciptakan, tetapi bakat merupakan bawaan yang tidak bisa kita ciptakan dengan
tiba-tiba. Semua orang bisa melakukan hal yang sama dengan kita, tetapi yang
berbakat bisa menghasilkan kualitas yang lebih baik. Untuk memahami bakat dan
minat memang bukan masalah gampang karena tidak hanya menyangkut masalah
banyaknya teori dan tes untuk mengenali bakat dan mengukur minat kita.
Lebih dari itu, ada yang sangat penting untuk kita pahami yakni bagaimana
mengembangkan bakat dan minat itu untuk sebuah prestasi kehidupan karena tidak
semua orang mampu memaksimalkan bakatnya, sekalipun ia telah mengenali dan
mengetahuinya.
Untuk mengembangkan bakat dan minat,
diperlukan beberapa faktor berikut. Pertama, stimulasi. Faktor
stimulan bakat dan minat bisa internal atau eksternal. Stimulan yang utama
ialah kesadaran akan potensi diri, belajar dan terus belajar, konsentrasi dan
fokus dengan kemampuan atau kelebihan diri kita. Jangan selalu melihat kepada
kelemahan, karena waktu kita akan terbuang, sehingga bakat pun ikut terpendam
dan minat jadi “melempem”. Kedua, berusahalah untuk kreatif dengan
mencari inspirasi dari mana saja dan dari siapa saja. Kreativitas akan menuntun
jalan kita menuju pengenalan dan pemahaman bakat, menumbuhkembangkan minat,
sehingga kita bisa mengembangkannya agar bermanfaat untuk hidup kita. Ketiga,
peliharalah kejujuran dan ketulusan. Kita harus jujur mengakui bakat yang kita
miliki sekalipun tidak begitu kita minati. Ketulusan mensyukuri bakat dapat
menumbuhkan minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu akan tetap
ada, bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan meningkatkan kekuatan minat.
Misalnya, kita semua bisamenulis, tetapi yang berbakat bisa menghasilkan tulisan
yang lebih baik daripada yang lainnya. Ketika bakat itu disertai dengan minat
yang kuat, maka bakat itu akan berkembang lebih pesat dan berkualitas. Bakat
itu akan mengundang kerinduan untuk melakukannya kembali, seperti energi yang
mensuplai kebutuhan.
Materi Bidang
Bimbingan Karir
bimbingan vakasional/ jabatan adalah pelayanan yang berpusat pada pemberian
informasi kepada konseli. Hal yag diutamakan dalam pelayanan ini adalah
penyeberluasan informasi jabatan dan pasar kerja. Istilah bimbingan karir mengandung
konsep yang lebih luas. Bila bimbingan jabatan menekankan pada keputusan yang
sangat menentukan pekerjaan tertentu, bimbingan karir menitikberatkan kepada
perencanaan kehidpan seseorang dengan mempertimbangkan keadaan diri dan
lingkungannya agar individu memperoleh peranan ositif yang layak dilaksanakan
dalam masyarakat.Bimbingan karir ialah bimbingan dalam memperiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan/ prodesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan darii lapangan yang telah dimasukinya (Winkel, 1991). Bimbingan karir juga merupakan suatu proses membentuk seseorang untuk mengeti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja itu untuk akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan, memasukinya da membina karir dalam bidang tersebut (Natawidjaja, 1991). Apabila informasi tentang karir dan profesi sudah dipahami sejak dini, maka siswa akan memiliki kenyakinan dalam memilih program studi dan Perguruan Tinggi sehingga tidak lagi terjadi kebingungan atau salah memilih jurusan karena bekal dan referensi yang cukup sudah didapat sejak dini.
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling. Para siswa memperoleh informasi mengenai karir dari Guru Pembimbing melalui layanan Bimbingan Karir. Secara umum tujuan bimbingan karir di sekolah adalah untuk membantu siswa memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan mengenai karir dimasa depan (Kasim, 2001).
Peran bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai kemampuan dan kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai pada kematangan karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir sebagai berikut:
- peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat, nilai, kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya,
- peserta didik memperoleh pemahaman terntang berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang akan dimasukinya seperti tingkat keuasan karir yang ditawarkan, deskripsi tugas dalam berbagai bidang pekerjaan, pengeruh perkembangan teknologi terhadap bidang kerja tertentu, kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan,
- peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
- peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan karir,
- mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).
Layanan Bimbingan Karir di SMA dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu secara individual dan secara kelompok. Layanan individual dapat diberikan di dalam ruang bimbingan/ ruang konseling melalui layanan konseling karir individu. Konseling karir dapat dimanfaatkan oleh setiap siswa yang secara khusus mengalami hambatan dalam hal perencanaan dan pemilihan karir. Konseling karir individual, lebih pada pertemuan profesional daripada pertemuan yang bersifat rekreatif. Dalam proses konseling tanggung jawab keputusan akhir tetap berada pada siswa/ klien (Gani, 1987). Sementara itu layanan bimbingan karir dengan format kelompok dapat dilakukan di dalam kelas dan diluar kelas. Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas antara lain: mendatangkan nara sumber, diskusi kelompok, bimbingan kelompok, sosiodrama, atau kegiatan yang melibatkan peran serta banyak kelas seperti hari karir. Guru pembimbing dapat menggunakan buku paket yang telah ada pada saat memberikan materi mengenai karir atau menggali lebih dalam dari sumber-sumber lain sehingga wawasan siswa mengenai karir semakin luas. Kegiatan yang dilakukan diluar sekolah misalnya dengan mengadakan karya wisata atau mengunjungi Perguruan Tinggi yang ada. Dengan pemberian informasi, diskusi kelompok, seminar, talk show, tes bakat dan minat, mendatangkan narasumber yang berhasil dibidangnya dan melalui media cetak seperti poster, phamphlet, brosur, siswa diarahkan untuk memiliki pengetahuan yang memadai sebagai sebuah proses berfikir yang komprehensif. Setelah informasi terserap dengan baik diharapkan siswa memiliki sikap dan pemahaman diri yang baik sehingga mampu membuat perencanaan karir yang terarah. Perencanaan karir yang terarah dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau dengan bantuan guru pembimbing melalui konsleing individual. Sikap positif siswa akan terbentuk melalui kegiatan yang melibatkan siswa secara aktif sebagai contoh guru pembimbing dapat melakukan bimbingan kelompok, konsleing kelompok, kunjungan ke Perguruan Tinggi, dll. Siswa dengan konsep pemikiran dan sikap yang positif memiliki keterampilan dalam membuat perencanaan karir dan keputusan karir yang tepat untuk dirinya.